Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Monday 20 February 2012

Lakukanlah Pekerjaan Baik meski Kecil dan Sederhana Sekalipun

Judul di atas penulis ambil dari judul Surat gembala Prapaskah 2012 Keuskupan Agung Semarang. Pada Misa prapaskah hari Minggu sebelum Rabu abu tepatnya tanggal 19 Februari 2012 penulis mengikuti Misa di Gereja Hati Santa Perawan Maria tak Bercela Kumetiran Yogyakarta.

Pada misa minggu tersebut :

Bacaan I diambil dari kitab Yesaya (Yes 43:18-19.21-22.24b-25) yang berisi tentang nubuat nabi Yesaya agar kita jangan selalu mengingat-ingat hal-hal yang dahulu, tak perlu menyesali kesalahan di masa lalu, karena Tuhan selalu membuat sesuatu yang baru yang sekarang sudah tumbuh, dan Tuhan selalu menghapus dosa pemberontakan kita oleh karena nama-nya.

Bacaan II diambil dari surat kedua Santo Paulus kepada jemaat di korintus (2 Kor 1:18-22) yang berisi tentang ajaran Santo Paulus bahwa Allah itu selalu setia pada janji-Nya karena Kristus Yesus adalah "ya" bagi semua janji Allah. Allah lah yang telah meneguhkan kita bersama dalam Kristus. Dia pulalah yang telah mengurapi kita serta memeteraikan tanda milik-Nya atas kita. Dialah yang memberikan Roh Kudus di dalam hati kita sebagai jaminan atas semua yang telah disediakan untuk kita.

Bacaan Injil diambil dari Injil Markus (Mrk 2:1-12) yang berisi tentang orang lumpuh yang digotong oleh 4 orang melalui atap untuk dapat membawa orang lumpuh tersebut ke hadapan Yesus agar dapat disembuhkan. Melihat kesungguhan iman mereka, Yesus mengampuni dosa orang lumpuh tersebut lalu menyembuhkannya. Yesus juga mengajarkan bahwa di dunia ini Anak manusia berkuasa mengampuni dosa.

Homili Ekaristi : pada Ekaristi kali ini, Homili diisi dengan pembacaan Surat Gembala Prapaskah dari Uskup Agung Semarang Johannes Pujasumarta dan peraturran pantang dan puasa 2012, isinya sebagai berikut :

Friday 17 February 2012

Ketika Hidup Menemui Jalan Buntu

Tulisan ini terisnpirasi dari pertanyaan mbak B, kakak dari teman penulis.
Pertanyaan dari mbak B : Apakah yang harus dilakukan ketika semua cara dan jalan mentok?

Jawaban : sepertinya pertanyaannya harus sedikit diubah menjadi  "apakah yang harus dilakukan ketika semua cara dan jalan TERASA mentok?" Tidak mungkin semua cara dan jalan mentok, yang ada hanyalah "terasa" mentok karena kita merasa terus-terusan jenuh dalam ketidakberhasilan menemukan jalan yang tepat sehingga semuanya terasa mentok.

Solusi : Pasrah? No. Pasrah hanyalah alasan orang yang gagal untuk menghibur diri. Pasrah sih boleh-boleh saja selama kepasrahan tersebut tidak membuat kita menyerah pada keadaan.

Thursday 16 February 2012

Aku Sembuh Aku Bersaksi

Judul di atas penulis ambil dari judul teks misa tanggal 11-12 Februari 2012 di Gereja Hati Santa Perawan MariaTak Bercela Kumetiran Yogyakarta dimana penulis mengikuti Misa ekaristi mingguan pada hariMinggu tersebut. Pada misa hari Minggu tersebut :

Bacaan I diambil dari kitab Imamat 13:1-2.44-46 yang berisi tentang orang sakit kusta yang terasing.

Bacaan II diambil dari surat pertama rasul Paulus kepada jemaat di Korintus 1 Korintus 10:31-11:1 yang berisi tentang ajakan Santo Paulus untuk melakukan segala sesuatu bukan untuk kepentingan diri sendiri tetapi untuk kemuliaan Allah dan juga untuk semua orang.

Bacaan Injil diambil dari Markus 1:40-45 yang berisi tentang Yesus yang mentahirkan orang kusta lalu memperingatkan orang tersebut untuk tidak memberitahukannya kepada siapa pun tetapi justru orang tersebut memberitakan peristiwa tersebut dan menyebarkannya kemana-mana.

Pada misa tersebut romo memberikan homili dalam bentuk interaktif yaitu umat yang mengikuti misa mengajukan beberapa pertanyaan pada romo mengenai masalah penderitaan dalam kehidupan sehari-hari. Ada 3 pertanyaan yang diajukan umat yaitu :

Wednesday 15 February 2012

Menghadapi Penderitaan

Tulisan ini terinspirasi dari homili Romo pada hari Sabtu tanggal 4 Februari 2012 di Gereja Hati Kudus Tuhan Yesus Ganjuran Bantul Yogyakarta.
Pada misa tersebut :

Bacaan I diambil dari kitab Ayub 7:1-4.6-7 yang berisi tentang kegelisahan Ayub dalam menghadapi penderitaan hidupnya.

Bacaan II diambil dari surat pertama rasul paulus kepada jemaat di korintus 1 Korintus 9:16-19.22-23  yang berisi tentang semangat paulus untuk memberitakan Injil yang walaupun tidak mendapat upah bahkan tak jarang justru mendapatkan penderitaan tetapi paulus tetap bersemangat .

Bacaan Injil diambil dari markus 1:29-39 yang berisi tentang Yesus yang menyembuhkan banyak orang yang menderita bermacam-macam penyakit.

Isi Homili Romo (dengan beberapa penambahan dan improvisasi dari penulis) dari ketiga bacaan misa tersebut dapat kita lihat ada 3 tipe orang dalam menghadapi penderitaan,yaitu :

Introduction

Penulis terinspirasi menulis blog ini karena patah hati ditinggalkan cewek yang sangat penulis cintai. Sebetulnya penulis sudah sejak lama patah hatinya yaitu sejak akhir November 2011, dan sempat merasa pesimis dalam menghadapi penderitaan seperti Ayub (lihat "Menghadapi Penderitaan"). Akan tetapi penulis justru merasa makin sakit hati jika terus-terusan meratapinya, tidak cuma menyakiti hati penulis sendiri tetapi juga menyakiti orang lain. Penulis tidak ingin terus-terusan meratapi penderitaan karena patah hati makanya penulis menulis blog ini sebagai pelampiasan perasaannya. Penulis ingin berubah menjadi optimis dalam menghadapi penderitaan seperti Paulus (lihat "Menghadapi Penderitaan"), menjadikan penderitaan sebagai pemicu semangat, serta bersikap realistis bahwa Tuhan tidak pernah memberi cobaan untuk melemahkan umat-Nya tetapi justru untuk menguatkan iman umat-Nya.