Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Friday 17 February 2012

Ketika Hidup Menemui Jalan Buntu

Tulisan ini terisnpirasi dari pertanyaan mbak B, kakak dari teman penulis.
Pertanyaan dari mbak B : Apakah yang harus dilakukan ketika semua cara dan jalan mentok?

Jawaban : sepertinya pertanyaannya harus sedikit diubah menjadi  "apakah yang harus dilakukan ketika semua cara dan jalan TERASA mentok?" Tidak mungkin semua cara dan jalan mentok, yang ada hanyalah "terasa" mentok karena kita merasa terus-terusan jenuh dalam ketidakberhasilan menemukan jalan yang tepat sehingga semuanya terasa mentok.

Solusi : Pasrah? No. Pasrah hanyalah alasan orang yang gagal untuk menghibur diri. Pasrah sih boleh-boleh saja selama kepasrahan tersebut tidak membuat kita menyerah pada keadaan.
Keep trying to find the right path. Remember that the right path not always on  the right side, but sometimes on the left side. Keep trying and always open your mind, there are a lot of chance and possibilities.

Ketika hidup terasa "Mentok" terasa sama sekali tidak menyenangkan, hambar dan bahkan bisa membuat kita menjadi putus asa. Inilah yang penulis rasakan akhir-akhir ini hidup terasa mentok, setiap saat dipenuhi dengan rasa takut, ketika maju rasanya seperti akan terjatuh ke jurang, sementara ketika mundur rasanya seperti akan terhantam ranjau.

Apa yang harus penulis perbuat? Apakah harus merasa bodoh dan konyol ketika merasa tidak tahu arah tujuan dan berjalan di tempat? Harus penulis akui kalau penulis sempat merasa seperti ini tetapi sebaiknya buanglah jauh-jauh perasaan seperti ini karena hanya akan menghancurkan hidup anda saja.

Kalau begitu apa yang harus dilakukan ketika hidup terasa mentok? Yang harus kita lakukan adalah selalu open minded dan berjiwa besar.

Open minded berarti selalu terbuka pada semua kemungkinan, jangan hanya terjebak pada satu jalan yang mentok tersebut, cobalah untuk selalu mencari jalan lain dan terbuka menerima segala kemungkinan yang ada.

Sedangkan berjiwa besar berarti kita harus mengakui bahwa mungkin kita melakukan kesalahan yang mengakibatkan hidup kita terasa mentok, lalu jadikanlah kesalahan tersebut menjadi suatu kebijaksanaan supaya kita tidak mengulanginya lagi. Berjiwa besar tidak cuma mengakui kesalahan saja tetapi juga harus berani menghadapi resiko yang menghadang. dengan kata lain, berjiwa besar berarti berani menghadapi masalah. Jangan menghindari masalah karena masalah bukan untuk dihindari tetapi untuk dihadapi. Semakin kita berusaha menghindari masalah, masalah tersebut justru akan semakin bertambah besar. Akan tetapi jika kita berani menghadapinya maka masalah tersebut dapat terselesaikan.

Ingatlah bahwa ketika menghadapi jalan hidup yang buntu, itu bukanlah akhir hidupmu, tetapi justru menjadi awal untuk memulai jalan hidup baru yang jauh lebih baik. Akhir kata, semoga tulisan ini bisa berguna bagi kita semua. Amin.

1 comment:

Anonymous said...

thx tp ... kurang kena kalo menurut gue

Post a Comment