Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Wednesday 16 May 2012

Saling Mengasihi dengan Kerendahan Hati

Pada hari minggu tanggal 13 mei 2012 penulis mengikuti misa di Gereja Santo Arnoldus Bekasi. Pada misa kali ini, Romo membahas mengenai isi Injil misa minggu ini mengenai wasiat terakhir Yesus saat perjamuan terakhir.  Dalam bacaan Injil minggu ini, Yesus memberi wasiat terakhir kepada murid-murid-Nya untuk selalu saling mengasihi satu sama lain.

Sebelum membahas lebih dalam mengenai isi Injil tersebut, romo menceritakan sebuah cerita mengenai pengalamannya dalam memberikan sakramen pengurapan orang sakit. Pada suatu waktu, romo diundang oleh suatu keluarga untuk mmemberikan sakramen pengurapan orang sakit kepada bapak dari keluarga tersebut yang sedang sekarat sakit keras. Dalam peristiwa tersebut, istri dan anak-anaknya (5 orang) dikumpulkan untuk mendampingi saat-saat terakhirnya. Beberapa saat setelah diberi sakramen minyak suci, akhirnya bapak tersebut meninggal. Sebelum bapak itu meninggal, beliau menyampaikan pesan terakhir kepada anak-anaknya yaitu agar supaya anak-anaknyaa bisa saling memaafkan serta bisa hidup rukun dan saling mengasihi satu sama lain karena sang bapak ini tahu kalau anak-anaknya selama ini tidak bisa rukun bahkan ada yang sudah lama tidak bertegur sapa satu sama lain. Haruskah perintah bapak tersebut dilaksanakan? Jawabannya adalah harus karena perintah tersebut memiliki tujuan yang baik dan pula itu adalah wasiat terakhir bapak tersebut sebelum meninggal jadi mau tidak mau anak-anak-Nya tersebut harus melaksanakannya kalau tidak ingin kualat.

Kembali ke Injil misa minggu ini, Yesus memberikan wasiat terakhir-Nya kepada kita melalui murid-murid-Nya agar supaya kita saling mengasihi satu sama lain. haruskah kita melaksanakannya? haruslah pastinya, kenapa harus? Karena pertama, itu adalah perintah yang sangat baik. Kedua, santo Yohanes dalam bacaan kedua mengatakan bahwa orang yang tidak mau mengasihi sesamanya manusia, dia bukan pengikut Kristus. Dan alasan ketiga adalah karena kita tidak mau kualat karena tidak melaksanakan wasiat terakhir Yesus tersebut. Akan tetapi dalam kenyataannya masih banyak orang2 kristiani yang belum mampu dan mau melaksanakannya karena berbagai hal seperti karena lebih takut pada atasan, karena tidak bisa melupakan dendam, karena takut gengsi,dll.

Romo kembali menceritakan sebuah cerita, kali ini mengenai bunda Teresa dari Calcutta India yang seumur hidupnya mendedikasikan dirinya untuk membantu orang- orang miskin dan tersingkir. Pada suatu waktu, bunda Teresa didatangi oleh sepasang suami istri. Dilihat dari penampilannya, pasangan suami istri tersebut sepertinya berasal dari keluarga yang kaya. Pasangan suami istri tersebut memberikan sejumlah besar uang kepada bunda Teresa untuk membantu orang-orang miskin dan tersingkir. Sebelum menerima uang tersebut, bunda Teresa bertanya pada pasutri tersebut, "darimanakah kalian mendapat uang sebanyak ini?" Lalu merekapun mengatakan bahwa sesungguhnya uang tersebut adalah uang yang telah mereka kumpulkan untuk mengadakan pesta pernikahan tetapi pada akhirnya uang tersebut tidak jadi terpakai karena pasutri tersebut lebih memilih mengadakan pernikahan yang sederhana tanpa pesta besar-besaran. Mereka ingin berbagi dengan orang-orang yang kurang mampu makanya mereka ingin menyumbangkan uang tersebut kepada orang-orang yang lebih membutuhkannya.  Hal ini tentunya sangat mengejutkan karena di India, pernikahan tanpa pesta merupakan sebuah aib, apalagi untuk orang-orang kaya dan berada. Semakin besar pesta pernikahan menunjukkan semakin tingginya kasta atau kedudukan suatu keluarga. Akan tetapi pasutri tersebut tidak takut gengsi dan lebih memilih pernikahan yang sederhana tanpa pesta besar-besaran dan lebih memilih menyumbangkan uangnya untuk membantu orang-orang yang kurang mampu.

Seperti itulah kalau kita mau menjadi pengikut Kristus, tidak harus seekstrim seperti cerita pasutri tersebut, tapi setidaknya kita harus berani berkorban. Setidaknya kita harus mengorbankan ego,dendam,dan gengsi kita. Karena untuk dapat mengasihi sesama manusia kita membutuhkan kerendahan hati. Kita harus mencontoh kerendahan hati bunda Teresa. Dalam mendapatkan kerendahan hati, bunda Teresa melakukan beberapa cara sbb :
1.Berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri
2.Uruslah persoalan-persoalan pribadi
3.Hidari rasa ingin tahu yang berlebihan
4.Terimalah pertentangan dengan kegembiraan
5.Janganlah memusatkan perhatian kepada kesalahan orang lain
6.Terimalah hinaan dan caci maki dengan sabar
7.Terimalah perasaan tak diperhatikan, diupakan, dan dipandang rendah
8.Mengalah terhadap kehendak orang lain
9.Terimalah celaan walaupun anda tidak layak menerimanya
10.Bersikap sopan dan peka, sekalipun seseorang memancing amarah anda.
11.Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai
12.Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat walaupun anda benar
13.Pilihlah selalu yang tersulit

Akhir kata, semoga tulisan ini berguna. Amin.

No comments:

Post a Comment