Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Tuesday 27 March 2012

Cinta Tak Harus Selalu Mengalah

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah update status di suatu fanpage fb yang mengatakan bahwa cewek cenderung lebih menyukai cowok badboy yang tidak setia daripada cowok baik yang setia. Penulis agak merasa "tersinggung" (bukan marah lho ya) karena penulis yang selalu berusaha untuk setia justru ditinggalkan oleh cewek yang sangat penulis cintai (bahkan sampai sekarang pun penulis belum bisa menyukai cewek lain walaupun sudah berusaha mendekati cewek lain tapi tetep aja kepikiran mantan cewek penulis terus). Penulis tidak cuma sekedar merasa ditinggalkan tetapi juga dikhianati, mantan cewek penulis tersebut meninggalkan penulis karena mencintai cowok lain yang belakangan ini penulis ketahui kalau cowok tersebut tidak terlalu serius dengan mantan cewek penulis.

Penulis sempat merasa terpukul karena merasa telah banyak memberikan waktu, pikiran, tenaga, dll untuk membahagiakannya tetapi balasan yang penulis dapatkan justru pengkhianatan. Gara-gara hal tersebut tadinya penulis sempat berpikir kalau setia itu konyol. Ternyata setelah penulis renungkan, bukan kesetiaan yang konyol tetapi tindakan penulis yang selalu menuruti semua kemauan mantan cewek penulis, penulis hampir tidak pernah mengatakan tidak kepada mantan cewek penulis, dan juga penulis selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membahagiakan mantan cewek penulis tersebut sampai-sampai penulis seringkali mengorbankan kebahagiaan penulis sendiri.

Jika kita mencintai seseorang biasanya kita akan cenderung selalu berusaha menyenangkan orang yang kita cintai tersebut sampai-sampai kita rela "menjadi orang lain" bahkan kadang kita sampai rela mengorbankan kebahagiaan kita sendiri. Apakah cinta harus selalu demikian?? Tentu saja tidak, cinta tak selalu harus mengalah karena inti dari cinta adalah saling pengertian. Cinta sejati berasal dari dua hati yang saling mengerti dan memahami.

Sunday 4 March 2012

Cara Tuhan merubah Hidup Manusia

Pada misa pra paskah minggu II tanggal 4 Maret 2012 seperti biasa penulis mengikuti misa di Gereja Hati Santa Perawan Maria tak Bercela Kumetiran Yogyakarta. Pada misa minggu tersebut :

Bacaan I diambil dari kitab Kejadian (kej 22:1-2.9a.10-13.15-18) yang berisi tentang Kurban Abraham, leluhur kita. Dalam bacaan tersebut Tuhan mengutus Abraham untuk mempersembahkan anak tunggal kesayangannya,Ishak,untuk dijadikan kurban bakaran bagi Allah. Akan tetapi saat Abraham mengambil pisau untuk menyembelih anaknya, Tuhan lalu berfirman kepada Abraham agar Abraham tidak membunuh Ishak lalu Abraham menggantinya dengan mengorbankan seekor domba jantan di belakangnya yang tanduknya tersangkut dalam belukar. Karena melihat kesetiaan Abraham yang benar2 takut akan Allah bahkan rela menyerahkan anak tunggalnya kepada Allah, Tuhan lalu memberkati Abraham dan akan membuat keturunan Abraham sangat banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut.

Yang dapat kita petik dari bacaan ini adalah kesetiaan. Percayalah bahwa kesetiaan itu tidak akan pernah sia-sia. Walaupun mungkin awalnya terlihat konyol dan bodoh tetapi kesetiaan akan selalu menghasilkan sesuatu yang baik. Dalam bacaan tersebut terlihat Abraham sepertinya akan melakukan perbuatan yang konyol dengan menyembelih anak tunggalnya sendiri untuk menunjukkan kesetiaaannya kepada Allah tetapi pada akhirnya kesetiaan itu tidaklah sia-sia karena Tuhan akhirnya todak jadi menyuruh Abraham untuk membunuh anaknya tetapi Tuhan justru memberkati Abraham dan akan membuat keturunan Abraham sangat banyak seperti bintang di langit dan pasir di tepi laut.

Bacaan II diambil dari surat  Santo Paulus kepada jemaat di Roma (Rm 8:31b-34) yang berisi tentang ajaran Santo Paulus agar jemaat di Roma tidak perlu takut karena Allah ada di pihak kita. Allah bahkan rela mengorbankan Putera-Nya sendiri demi menjadi pembela bagi kita.

Bacaan Injil diambil dari Injil Markus (Mrk 9:2-10) yang berisi tentang Petrus, Yakobus, dan Yohanes yang melihat Yesus sedang berbicara dengan Musa dan Elia di sebuah gunung yang tinggi. Mereka merasa ketakutan. Di tengah ketakutan, mereka  mendengar suara dari dalam awan yang berkata, "Inilah Anak-Ku terkasih,dengarkanlah Dia!"

Homili ekaristi :

Tuhan merubah hidup manusia menjadi lebih baik dengan 3 cara :