Tulisan ini terinspirasi dari sebuah update status di suatu fanpage fb yang mengatakan bahwa cewek cenderung lebih menyukai cowok badboy yang tidak setia daripada cowok baik yang setia. Penulis agak merasa "tersinggung" (bukan marah lho ya) karena penulis yang selalu berusaha untuk setia justru ditinggalkan oleh cewek yang sangat penulis cintai (bahkan sampai sekarang pun penulis belum bisa menyukai cewek lain walaupun sudah berusaha mendekati cewek lain tapi tetep aja kepikiran mantan cewek penulis terus). Penulis tidak cuma sekedar merasa ditinggalkan tetapi juga dikhianati, mantan cewek penulis tersebut meninggalkan penulis karena mencintai cowok lain yang belakangan ini penulis ketahui kalau cowok tersebut tidak terlalu serius dengan mantan cewek penulis.
Penulis sempat merasa terpukul karena merasa telah banyak memberikan waktu, pikiran, tenaga, dll untuk membahagiakannya tetapi balasan yang penulis dapatkan justru pengkhianatan. Gara-gara hal tersebut tadinya penulis sempat berpikir kalau setia itu konyol. Ternyata setelah penulis renungkan, bukan kesetiaan yang konyol tetapi tindakan penulis yang selalu menuruti semua kemauan mantan cewek penulis, penulis hampir tidak pernah mengatakan tidak kepada mantan cewek penulis, dan juga penulis selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membahagiakan mantan cewek penulis tersebut sampai-sampai penulis seringkali mengorbankan kebahagiaan penulis sendiri.
Jika kita mencintai seseorang biasanya kita akan cenderung selalu berusaha menyenangkan orang yang kita cintai tersebut sampai-sampai kita rela "menjadi orang lain" bahkan kadang kita sampai rela mengorbankan kebahagiaan kita sendiri. Apakah cinta harus selalu demikian?? Tentu saja tidak, cinta tak selalu harus mengalah karena inti dari cinta adalah saling pengertian. Cinta sejati berasal dari dua hati yang saling mengerti dan memahami.
Penulis sempat merasa terpukul karena merasa telah banyak memberikan waktu, pikiran, tenaga, dll untuk membahagiakannya tetapi balasan yang penulis dapatkan justru pengkhianatan. Gara-gara hal tersebut tadinya penulis sempat berpikir kalau setia itu konyol. Ternyata setelah penulis renungkan, bukan kesetiaan yang konyol tetapi tindakan penulis yang selalu menuruti semua kemauan mantan cewek penulis, penulis hampir tidak pernah mengatakan tidak kepada mantan cewek penulis, dan juga penulis selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk membahagiakan mantan cewek penulis tersebut sampai-sampai penulis seringkali mengorbankan kebahagiaan penulis sendiri.
Jika kita mencintai seseorang biasanya kita akan cenderung selalu berusaha menyenangkan orang yang kita cintai tersebut sampai-sampai kita rela "menjadi orang lain" bahkan kadang kita sampai rela mengorbankan kebahagiaan kita sendiri. Apakah cinta harus selalu demikian?? Tentu saja tidak, cinta tak selalu harus mengalah karena inti dari cinta adalah saling pengertian. Cinta sejati berasal dari dua hati yang saling mengerti dan memahami.